Museum Nusa Tenggara Barat (NTB) atau biasanya disebut sebagai Museum Lombok, terletak di pusat Kota Mataram dan dekat dengan Sayang Sayang (Desa Rendang Le).
Lembaga nirlaba ini dirintis sejak tahun 1976, dan diresmikan pada 23
Januari 1982. Koleksi Museum NTB sekarang sudah mencapai sekitar 7513
buah, beberapa diantaranya merupakan peninggalan bersejarah di masa
sebelum manusia mengenal tulisan. Tak hanya peninggalan dari suku yang
mendiami Lombok dan Sumbawa, di museum ini Anda juga akan menemui
peningalan dari bangsa Cina yang pernah singgah untuk berdagang.
Memasuki area Museum Lombok,
di bagian depan Anda akan melewati ruangan lobi dan disambut oleh buaya
muara sepanjang 4,1 Meter (yang sudah diawetkan) dalam kotak kaca. Di
dinding sisi kanan-kiri ruangan lobi ini, Anda akan menemui lukisan yang
menceritakan tentang kesenian Pulau Lombok dan Sumbawa. Setelah melewati ruangan lobi, Anda akan memasuki 2 gedung utama, yang merupakan ruangan pameran permanen.
Di
dalam gedung pertama, Anda bisa melihat miniatur Pulau Lombok dan
Sumbawa. Miniatur ini dibuat dengan detail, sehingga Anda bisa dengan
jelas melihat keadaan geografi Pulau Lombok dan Sumbawa. Seperti dataran
rendah, pegunungan, danau, dan sungai yang ada di kedua pulau tersebut.
Di sisi Utara ruangan Anda akan disuguhkan dengan informasi tentang
beberapa spesies flora dan fauna di kedua pulau, yang terancam punah
serta dilindungi oleh pemerintah. Seperti Pohon Gaharu (Exoecaria aqallocia), Kayu Kelicung (Dyospiros malabarica), Beo Sumbawa, Kupu-kupu Raja Halifron, dan beberapa biota laut.
Menuju ke gedung kedua Anda akan melewati koridor penghubung yang pendek, yang di tengahnya terdapat miniatur Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Gedung yang kedua ini berukuran lebih
besar dari gedung pertama. Saat memaasuki gedung ini, Anda akan disambut
dengan beberapa pasang pengantin yang memakai pakaian tradisional
beberapa suku. Seperti Suku Sasak, Sumbawa, Bima, dan Bali. Di sebelah
pengantin Bali, Anda akan melihat kuda-kudaan atau Jaran Kumput.
Jaran Kumput biasanya dinaiki oleh seorang anak yang telah disunat dan
diarak keliling desa. Anda juga akan menemui contoh alat tenun
tradisional, yang biasa dipakai di Pulau Lombok dan Bima. Alat tenun
tersebut sampai sekarang masih digunakan di Desa Sukarara dan Desa Pringgasela.
Disamping alat tenun, Anda juga akan melihat hasil tenunan dengan motif
khas Suku Sasak dan Suku Bima. Seperti Motif Subahnala dan Motif
Ngusuwaru.
Di sisi sebelah Utara ruangan ini, Anda
akan melihat berbagai jenis porselen peninggalan bangsa Cina (Dinasti
Ching) dari abad ke 10-14. Serta alat musik tradisional, peralatan
ibadah umat Hindu dan Islam, berbagai macam topeng, patung-patung dewa
dalam ajaran Hindu, alat-alat permainan rakyat, serta pedang dan pisau
yang berukiran huruf Arab dan Sasak. Di bagian paling ujung, Anda bisa
melihat berbagai perhiasan, perlengkapan upacara, dan berbagai keris
dengan berbagai hiasan. Benda-benda seni tersebut merupakan peningalan
kerajaan-kerajaan yang ada di NTB.
Di sisi Selatan ruangan, Anda akan menemui berbagai Takepan.
Takepan ini adalah dokumen naskah kuno yang terbuat dari daun lontar
dan kayu, yang ditulis dengan menggunakan huruf Sasak dan Arab. Ada
empat Takepan yang dipamerkan. Yaitu Takepan Babad Suwung, Takepan
Kotaragama, Takepan Indrajaya, dan Takepan Monyeh. Setiap Takepan berisi
cerita yang berbeda-beda. Misalnya, Takepan Babad Suwung menceritakan
tentang kerajaan kecil yang ada di Pulau Lombok, seperti kerajaan
Selaparang, Bayan, dan Pejanggik. Sedangkan Takepan Indrajaya
menceritakan tentang Indajaya yang sedang memperdalam ajaran Islam dari
Syekh Salamuddin.
Selain Takepan-takepan tersebut, Anda
juga bisa melihat peninggalan dari Kesultanan Bima, berbagai peralatan
dapur tradisional, alat transportasi, Sandal Lelampak yang terbuat dari pelepah pohon Enau, serta miniatur kampung nelayan lengkap dengan patung nelayan yang sedang membuat jaring.
Setelah sedikit mengenal tentang NTB
beserta kebudayaannya, Anda juga bisa singgah ke Perpustakaan NTB.
Perpustakaan terbesar di Pulau Lombok ini hanya berjarak 300 Meter dari Museum NTB Lombok. Anda bisa mencari informasi tentang NTB dan Pulau Lombok di perpustakaan ini.
Sumber: http://id.lombokindonesia.org/museum-ntb-lombok/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar