Gili
Lampu adalah sebuah destinasi wisata yang cukup populer, berada di
Sambelia, salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok timur, Provinsi Nusa
tenggara barat Indonesia. Gili Lampu berasal dari kata “Gili” yang
berarti Pulau dan “Lampu” yang bisa berarti Penerang. Selama ini mungkin
banyak orang membayangkan Gili Lampu itu pulau yang dipenuhi
lampu-lampu. Tetapi kenyataannya tidaklah demikian.
Karena ” Gili
Lampu ” sebenarnya merupakan pulau kecil dimana terdapat sebuah
Mercusuar tanda penerang atau rambu-rambu bagi lalu lintas laut dan
hilir mudik pelayaran di sekitarnya. Menurut keterangan tokoh masyarakat
di Sambelia, mercusuar itu sudah ada sejak zaman Jepang, dan hingga
kini kondisinya masih berfungsi. Pada malam hari, kerlip pijar lampu
mercusuar tidak hanya tampak dari sekitar wilayah pesisir, tetapi juga
bisa dilihat dari Depan Kantor kecamatan Sambelia.
Dahulu Gili
Lampu dimanfaatkan sebagai tempat peristirahatan para nelayan yang
memancing di laut sekitar daerah tersebut. Namun lambat laun, karena
keindahan alamnya serta inisiatif dari berbagai pihak terutama pemuda
dan pemerintah setempat, Gili Lampu dipromosikan sebagai daerah wisata.
Pada
awalnya wisatawan yang berkunjung hanya sebatas masyarakat setempat,
seperti dari beberapa dusun tetangga desa Sambelia atau dari desa-desa
lain sekecamatan Sambelia. Ini pun hanya diwaktu-waktu tertentu,
misalnya piknik saat kenaikan kelas Sekolah Dasar, perayaan Idul Fitri,
Idul Adha, atau liburan tahun baru.
Tetapi lambat laun, pengunjung
dari luar juga mulai berbondong-bondong, seperti dari Kecamatan
Pringgabaya, Aikmel, Masbagik, Selong, dll. Bahkan seiring waktu dan
gencarnya promosi yang dilakukan tokoh pemuda bersama pemerintah
setempat dan swasta, alhasil jumlah kunjungan wisata ke Pulau Lampu
meningkat dengan sangat pesat.
Lokasi
Secara
administratif Gili atau Pulau Lampu termasuk dalam wilayah kecamatan
Sambelia, posisinya sekitar 2 Km di sebelah timur Dusun Transad desa
labuhan pandan. Dari segi komposisi pulau ini lebih tepat disebut
gugusan karang, karena jenis vegetasi yang dominan tumbuh di atasnya
hanya bakau.
Di sebelah timur Pulau Lampu berbatasan dengan selat
alas, kemudian di utaranya terdapat gili petagan yang berukuran sedikit
lebih besar, dan di sebelah selatan ada beberapa gugusan pulau kecil
yang masyarakat setempat menamainya gili lebur. Kuat dugaan bahwa
sebelumnya pulau-pulau ini merupakan satu kesatuan. Namun akibat arus
pasang dan naiknya permukaan air laut, menyebabkan gugusan pulau karang
ini seolah terpisah satu sama lainnya.
Wisata
Saat
ini obyek wisata Pulau Lampu sudah lebih dari cukup terkenal, khususnya
sebagai salah satu destinasi wisata pantai yang ada di Pulau Lombok.
Dalam promosi paket tour wisata yang disebutkan adalah ” Pulau Lampu “,
tetapi sepertinya yang lebih dominan wisata pantai. Selain bisa mandi
dan berenang dengan aman di pantai, ketertarikan wisatawan lokal
kebanyakan berkunjung kesana mungkin karena sensasi nama ” Pulau Lampu
“.
Para wisatawan dapat menikmati keindahan alam, mereka dapat
berenang di pantai sekitar Gili dan bagi para wisatawan yang menginap,
mereka akan menyaksikan keindahan matahari terbit dari Gili Lampu.
Para
wisatawan yang berkunjung di Gili ini dapat berenang dan mandi di
pantai dengan nyaman. Bahkan para wisatawan mancanegara datang untuk
menikmati Sunrise dan Sunset yang terlihat di Gili Lampu. Kalau di Bali
menpunyai pariwisata Sanur dan Kuta untuk melihat Sunset dan Sunrise,
maka pariwisasta di Lombok mememiliki Gili Lampu dan Pantai Senggigi
yang juga memiliki pemandangan Sunset dan Sunrise yang tak kalah
mempesona.
Fasilitas
Beberapa
fasilitas meskipun alakadarnya (minimalis) kini mulai disediakan,
seperti tempat pedagang makanan dan minuman ringan, membuat sumur
pembilasan, tempat ganti pakaian, dan toilet umum. Kemudian pada tahun
1990-an, selain menyediakan penginapan seperti bungalow-bungalow,
kelompok pengelola setempat yang dimotori Mas Yanto dan beberapa
temannya terus melakukan pembenahan, misalnya dengan menyediakan paket
penyeberangan ke Gili atau perjalanan antar lokasi wisata pantai di
Pulau Lombok. Pada waktu itu kerjasama sudah dilakukan dengan agen tour
and travel ternama, seperti “Perama”.
Walaupun untuk fasilitas
pendukung jauh dari kata seimbang, akan tetapi bagaimanapun inisiatif
yang dilakukan para pemuda dan para marsyarakat di Dusun Transad patut
mendapat apresiasi. Karena telah mengemas budaya dan produk lokal yang
ada disana sehingga meningkatkan pesona dan dya tarik bagi para
wisatawan yang ingin berkunjung Gili Lampu ini.
Sumber: http://www.pasirpantai.com/balintb/keindahan-sunset-dan-sunrise-di-gili-lampu-lombok-ntb/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar